Yo, ‘ku jelang matahari dengan segelas teh panas
Di pagi ini ‘ku bebas, karena nggak ada kelas
Di ruang mata ini, kamar ini serasa luas
Letih dan lelah juga lambat-lambat terkuras
Teh sudah habis, kerongkongan ‘ku pun puas
Mulai ‘ku tulis semua kehidupan di kertas
Hari-hari yang keras, kisah cinta yang pedas
Perasaan yang was-was dan gerakku yang terbatas
Tinta yang keluar dari dalam pena
Berirama dengan apa yang ‘ku rasa
Dalam hati ini ingin ‘ku rubah semua
Kehidupan monoton penuh luka putus asa
Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua, peduli ‘tuk ironi tragedi
Senang, bahagia, hingga kelak kau mati
Yo, yo, dunia memang ‘tak selebar daun kelor
Akal dan pikiranku pun ‘tak selamanya kotor
Membuka mata hati demi sebuah cita-cita
Melangkah pasti, pena dan tinta berbicara
Tetapkan pilihan ‘tuk satu kemungkinan
Sebagai bintang hiburan dan terus melayang
‘Tak heran ragaku terbalut label mewah
Cerminan seorang raja dalam cerita Cinderella
Ini bukan mimpi atau halusinasi
Sebuah anugerah yang ‘kan ‘ku nikmati nanti
Hasil kerja kerasku terbayar lunas, tuntas
Melakoni jati diri sampai puas
Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua, peduli ‘tuk ironi tragedi
Senang, bahagia, hingga kelak kau mati
Hingga kelak kau mati
Ah, check, one, two, yo
Jalan sedikit, tersungkur, terjungkir, terbalik
Melangkah menuju titik, lakukan yang terbaik
‘Ku ketatkan tekat dan niat agar melesat
Seperti rudal squad, mimpiku ‘kan ‘ku dapat
Mencari tepuk tangan atas karya keringatku
Bukan satu yang ingin aku tuju
Naik ke atas pentas agar orang puas
Dapat applause, cek atau pun uang kertas
Yo, cari sensasi ataupun kontroversi (uh-oh)
Bukan caraku agar hidupku rekonstruksi
Dari mimpi semua hal dapat terjadi
Maka lemparkan sayap dan terbanglah yang tinggi
Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua, peduli ‘tuk ironi tragedi
Senang, bahagia, hingga kelak kau mati
Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi
Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi
Rasakan semua, peduli ‘tuk ironi tragedi
Senang, bahagia, hingga kelak kau mati
Agar semua terjadi
Hingga kelak kau mati
Agar semua terjadi
Hingga kelak kau mati
Profil Bondan Prakoso
Hidup berawal dari mimpi lirik – Bondan Prakoso dikenal sebagai salah satu musisi Indonesia, yang menghasilkan banyak lagu-lagu menyenangkan. Ia lahir 8 Mei 1984, dan menjadi salah satu musisi Indonesia yang mengawali karir bermusiknya sebagai penyanyi cilik di tahun 80-an.
Namanya melejit dengan cepat berkat album ‘Si Lumba-lumba’. Hingga akhirnya, Bondan Pracoso lebih dikenal sebagai anggota band Bondan Pracoso & Fade 2 Black. Lulusan D3 dari Prodi Sastra Belanda Universitas Indonesia ini, juga mencoba memulai karirnya dengan membentuk sebuah grup band yang bernama Funky His Copral, mulai dari tahun 1999 hingga tahun 2002.
Ia bekerja sebagai bassis hingga merilis tiga album. Dan dari album kedua band ini, ia berhasil membawanya meraih penghargaan AMI Sharp Award untuk kategori “Grup Alternatif Terbaik”. Pada awal tahun 2002, Bondan Prakoso dan mantan bassis band Stream Funk Funky Copral dan rapper, yakni Tito alias Tits, membentuk grup Fade2Black.
Dan seperti yang sudah banyak diketahui orang, keduanya berasal dari latar belakang musik yang berbeda, dengan Bondan Prakoso yang akrab dengan musik funk dan rock, sedang Tits yang akrab dengan skena rap/hip-hop. Apakah kamu juga menjadi penggemar dari pria tampan ini?